LIVE TV
Jelang Beberapa Hari Pasca Ungkap Kasus Narkotika, Kapolsek Tebing Tinggi Tangkap Lagi Pelaku Penyalahgunaan Narkotika, Kali Ini 3 Orang Berhasil Diamankan Kapolsek Tebing Tinggi Tindak Tegas Pelaku CURANMOR Bhakti Kesehatan Donor Darah Polres Tanjab Barat Dalam Rangka Sambut Hari Bhayangkara 79 Sambut HUT Polri, Polres Tanjab Barat Berikan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Korban Rumah Terbakar Desa Sungai Dualap Sambut Hari Bhayangkara Ke-79, Polsek Tebing Tinggi Lakukan Baksos Dimasjid Al-Muhajirin

Home / Sarolangun / Tanjab Barat

Selasa, 3 Juni 2025 - 23:55 WIB

“Ekosistem Sungai Ale Terancam, PT. Permata Prima Elektrindo Dituding Buang Limbah Sembarangan”

LIPUTANTANJAB.COM – PLTU milik PT. Permata Prima Elektrindo desa Semaran Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, diduga melakukan pencemaran di ekosistem sungai Ale, Selasa (03-06-2025).

“Investigasi dari Tim Lembaga Tiga Beradik (LTB) menemukan pembuangan limbah FABA PT. Prima Elektrindo di angkut menggunakan kendaraan roda empat menuju lokasi pembuangan di lahan terbuka tanpa pembatas dengan luas berkisar 1,3 Hektar yang berjarak hanya 40 meter dari anak sungai Ale. Lokasi pembuangan ini merupakan rawa, daerah rawan banjir, yang seharusnya menjadi tempat resapan air tanah, (24-05-2025).

Hal ini jelas bertentangan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 19 Tahun 2021 tentang “Tata Cara Pengelolaan Limbah Nonbahan Berbahaya Dan Beracun”, yaitu; Pasal 25 ayat 4 huruf b, pasal 28 ayat 1 huruf b dan e.

Baca Juga  Ketua DPRD Tanjab barat Hadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda

Atas kondisi ini sebagian masyarakat yang menjadikan sungai ale sebagai sumber penghidupan, semua tinggal cerita, ekosistem Sungai Ale sudah tercemar, bercampur dengan lumpur hitam limbah dari FABA PLTU, yang jika digunakan jelas akan membahayakan kesehatan.

Manager Advokasi LTB ‘Deri, mengatakan, Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak ada penindakan dari pihak yang bertanggungjawab, maka sungai Tembesi yang menjadi ilir dari sungai Ale juga akan ikut tercemar, bukan hanya manusia, ekosistem sungai juga akan menjadi korban dari perusahaan tersebut.

“Pada Mei 2024, luapan dari Sungai Tembesi sampai ke lokasi Pembuangan Limbah FABA dan meninggalkan lumpur hitam, yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di sungai Ale.

Baca Juga  Inovasi Masyarakat Teluk Kulbi, Dari Limbah Sampah Upih Pinang Menjadi Batu Arang

Terkait kejahatan ini, tidak ada respon dan langkah konkret dari dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sarolangun, dimana sebelumnya kami bersama masyarakat telah melaporkan kejahatan ini ke perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun, pada kegiatan Sedekah Bumi tahun 2024 yang di laksanakan di RT 06, pintu masuk untuk menuju PLTU.

“Kami menilai bahwa ‘Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sarolangun lalai dalam menjalankan tanggungjawabnya terhadap aktivitas PLTU Semaran milik PT. Permata Prima Elektrindo.

Oleh karena itu kami menutut agar PT. Permata Prima Elektrindo dapat diberi sanksi tegas dari pihak stackholder terkait, Tutup Deri.” (Csl)

Share :

Baca Juga

Tanjab Barat

Mewakili Bupati Tanjab Barat, Staf Ahli Hadiri Haul Syekh Abdul Qadir Al-jailani di Parit 4

Tanjab Barat

Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Cabang Tanjab Barat Ajak Masyarakat Lestarikan Lingkungan Dan Cegah Karhutla

Tanjab Barat

Sambutan Ketua Pengadilan Negeri Kuala Tungkal Yang Baru Didepan Forkopimda Tanjab Barat

Tanjab Barat

Bupati Tanjab Barat Tinjau TPU Desa Sialang

Ekonomi

Harga Beras Normal dan Ketersediaan Stok Beras Mencukupi di Kab. Tanjab Barat

Tanjab Barat

Bupati Anwar Sadat Hadiri Pameran Satu Hari Bersama Jambi di Anjungan Mall Sarinah

Tanjab Barat

Musda KNPI Tanjab Barat, Uji Kepimpinan yang Jelas

Tanjab Barat

Pjs. Bupati Tanjab Barat Hadiri Peringatan HUT Kabupaten Tebo ke-25
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!