“Mapala Pamsaka (Mahasiswa Pecinta Alam Kampus Stai An-Nadwah Kuala Tungkal), merupakan organisasi kampus yang ada dikabupaten Tanjung Jabung Barat bergerak dibidang sosial dan lingkungan”.
Liputantanjab.com – Sekelompok pemuda di Tanjung Jabung Barat yang tergabung dalam Mapala Pamsaka menyalurkan ide kreatif mereka mengolah sampah plastik.
Sampah plastik tersebut diolah Mapala Pamsaka menjadi kerajinan tangan dengan beragam jenis.
“Bahan pembuatan sampah plastik dan cairan resin,” kata Bahrul Ulum salah satu anggota Mapala Pamsaka, jumat(15/4/2022).
Hal ini dikatakannya untuk mengurangi sampah yang ada, serta meningkatkan kreatifitas pemuda di Kuala Tungkal.
“Untuk pembuatan satu kerajinan tangan membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit,” jelasnya.
Adapun jenis kerajinan tangan yang dibuat oleh Mapala Pamsaka Tanjab Barat ini, dikatakan Bahrul, yakni pelangkat, asbak, hiasan gelang dan kalung.
Selain itu ketua Mapala Pamsaka Ryono mengatakan, sampah menjadi persoalan yang tak terselesaikan saat ini, secara signifikan akan memicu dampak yang sangat merugikan masyarakat sendiri jika ini tidak dikelola dengan baik, ucapnya
“kami ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa sampah ini memiliki nilai jual yang luar biasa jika kita mau berfikir sedikit dan mengelola sampah ini dengan baik, Pamsaka sedang berfikir dan berproses terhadap bagaimana mengurangi dan menyelesaikan persoalan sampah ini”, lanjutnya.
Ryono juga berharap setidaknya dengan membuat kerajinan dari sampah ini bisa merubah mindset masyarakat bahwa sampah memiliki nilai jual dan dapat berkesinambungan untuk pengurangan sampah di Tanjab Barat. Kami sangat berharap suport dan peran masyarakat dan pemerintah setempat untuk bagaimana juga peduli dan berfikir terhadap persoalan sampah yg ada khususnya di Tanjab Barat, tutupnya.(wv)