LIPUTANTANJAB.COM – Bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat M. Ag kembali melakukan kegiatan rutin Safari Subuh yang mana kali ini dilaksanakan di Masjid Darussalam Jln. Kapten Piere Tandean, Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jumat (09/09).
Dalam sambutannya usai laksanakan sholat subuh, Bupati sampaikan bahwa Pemkab Tanjab Barat telah menyalurkan bantuan kompensasi kenaikan harga Minyak untuk masyarakat di Kecamatan Tungkal Ilir sebanyak 9.058 KPM melalui kantor pos. Bantuan tersebut diberikan selama 4 bulan dengan besaran Rp. 150.000,-/bulan yang dibagi dalam 2 tahap. Tahap 1 disalurkan mulai tanggal 8-14 september 2022, dan tahap 2 akan disalurkan pada awal Desember 2022.
“Untuk tahap 1 ini akan disalurkan bersamaan dengan Bansos Sembako senilai Rp. 200.000,- jadi total keseluruhan yang akan diterima oleh KPM sebesar Rp. 500.000,-. Jadi yang sudah mendapat bantuan uang tunai itu nantinya ia juga akan mendapat bantuan kompensasi kenaikan harga migas.” Ucapnya.
“Dan data yang akan diberikan di Tanjung Jabung Barat lebih kurang 13.867 Keluarga Penerima Manfaat(KPM), jadi dari total penduduk tanjung jabung barat sekitar 336.000 jiwa yang menerima bantuan tersebut lebih kurang 16.867 KPM,” tambahnya
Terkait hal itu Bupati menjelaskan, perubahan-perubahan tersebut merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan mengalihkan bantuan subsidi minyak menjadi bentuk uang tunai yang langsung diberikan kepada yang berhak menerimanya, sehingga minyak ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang berekonomi menengah keatas.
“Ditengah ekonomi kita yang seperti ini negara kita juga dalam kondisi yang tidak stabil, karena Negara kita sekarang ini juga sedang mengalami Inflasi. Jika ini terus dibiarkan maka pemerintah akan sulit untuk membangun negara kita.” jelasnya
Lebih lanjut, Bupati sampaikan bahwa berdasarkan data salah satu penyebab Inflasi di Provinsi Jambi merupakan kebutuhan bahan pokok yang diantaranya cabai dan bawang, yang mana sesuai data dalam sebulan masyarakat Jambi mengkonsumsi cabai lebih kurang hampir 16 Ton.
“Biasanya cabe ini disuplai dari Padang dan Palembang, karena kebutuhan di Padang dan di Palembang tidak lagi tercukupi sehingga kita di Jambi termasuk di Tungkal mengalami kelangkaan, karena kelangkaan itulah harganya jadi naik, termasuk juga bawang merah.” tuturnya
Terkait hal itu, Bupati menghimbau agar Aparatur Sipil Negara menjadi contoh dalam menciptakan ketahanan pangan khususnya terhadap kebutuhan cabai dengan budaya menanam caba mandiri di pekarangan rumah.
“Dari kepala dinas dan seluruh pegawai negeri akan diperintahkan untuk menanam cabe dengan polybag didepan rumahnya, jadi nanti satu rumah menanam 10 bibit cabe yang nanti akan kita berikan polibagnya,” pungkasnya.
Usai sampaikan sambutannya, Bupati menyerahkan paket sembako yang diberikan secara simbolis kepada para jama’ah, serta dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama jama’ah masjid Darussalam. (Red)