Liputantanjab.com – Sebagai wadah kaum marjinal Perhimpunan Pelapak dan Pemulung (PPP-RI) hadir menjadi mercusuar dalam menyuarakan serta memfasilitasi rekan Pelapak dan Pemulung, Rabu (25/05).
Dilansir media ini (19/06) ketua DPW PPP-RI Abdurrahman Shiddiq dalam keterangannya disamping rekan Pelapak dan Pemulung kita juga bergerak sebagai pemerhati lingkungan karena kurang sadarnya masyarakat terhadap kerusakan lingkungan yang sudah masuk fase mengkhawatirkan.
Dikatakannya pula menjadi pemandangan sehari-hari Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari dijadikan “tong sampah” raksasa’ oleh warga sekitar yang membuat miris siapa saja yang melihat terutama orang dari luar kota Jambi, papar.
PPP-RI Provinsi Jambi bersama Balai Wilayah Sungai Sumatra VI (BWSS) telah beberapa kali menjalin pertemuan terkait problem tersebut (doc red) dan Alhamdulillah disepakati pembersihan dan pengecatan badan turab DAS Batanghari yang saat ini telah berlangsung.
Terpisah dalam keterangan nya dari pihak BWSS VI Ardi mengatakan projek tersebut memang sudah menjadi agenda kita, masuk nya PPP-RI Provinsi Jambi sebagai mitra yang menawarkan konsep-konsep (pengecatan dan pembersihan badan turab ) sesuai dengan plan kita, karena mempermudah dan mempercepat program kerja kami, ujarnya.
Lanjut Ardi mekanisme PKT (padat karya tunai) pengerjaan pembersihan dan pengecatan badan turab dengan mempekerjakan anggota PPP-RI yang juga warga setempat sebagai protap BWSS VI, pungkas nya.
Ditambahkan Shiddiq jika pengerjaan pengecatan turab tersebut terlaksana maka akan menjadi icon baru serta menambah nilai estetika yang tentunya Kondisi tersebut menjadi perhatian yang bisa mendatangkan visitor lokal maupun luar dan jadi destinasi baru di Kota Jambi, tutupnya (mno).