LIVE TV
Kapolres Tanjab Barat AKBP Agung Basuki Berikan Penghargaan Kepada Anggotanya Yang Berprestasi Selama Bulan Agustus 2025 Polsek Tebing Tinggi Ungkap Kasus Pencurian Sawit, 6 Orang Pelaku Berhasil Diamankan Jelang Beberapa Hari Pasca Ungkap Kasus Narkotika, Kapolsek Tebing Tinggi Tangkap Lagi Pelaku Penyalahgunaan Narkotika, Kali Ini 3 Orang Berhasil Diamankan Kapolsek Tebing Tinggi Tindak Tegas Pelaku CURANMOR Bhakti Kesehatan Donor Darah Polres Tanjab Barat Dalam Rangka Sambut Hari Bhayangkara 79

Home / Ekonomi

Senin, 20 November 2023 - 17:00 WIB

Tanggapan Ketua YLKI Tanjab Barat terhadap Fenomena Kelangkaan LPG 3 Kg di Tanjab Barat

Liputantanjab.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tanjab Barat sebut kelangkaan LPG 3 Kg dikarenakan adanya penyimpangan distribusi. Minggu (19/11/2023).

Ketua YLKI Tanjab Barat Hamka menyebut bahwa sampai saat ini masih terdapat masyarakat menengah ke atas membeli LPG 3 Kg yang harusnya untuk pihak yang tidak mampu.

“Atau sektor bisnis seperti restoran ikut mencecap gas 3 kg untuk keperluan bisnisnya,” kata Hamka

Hamka menghimbau kepada pemilik pangkalan Gas LPG 3 Kg bersubsidi agar tidak menjual diatas harga HET Rp 19.000,- serta hanya menjual kepada masyarakat sekitar bukan menjual kepada para pengecer

Baca Juga  Bupati Tanjab Barat Resmikan Sentra Industri Pengolahan Kelapa Terpadu dan Pelatihan Hilirisasi Kepala

Akibat fenomena ini, Hamka menuturkan bahwa hal tersebut membuat kouta LPG 3 Kg berkurang dan membuat kelangkaan. Terlebih, dari pemerintah sendiri belum menambahkan kouta pasokan gas berwarna hijau ini.

Atas dasar tersebut, Hamka menjabarkan beberapa solusi yang bisa dikerjakan oleh pemerintah untuk mengatasi fenomena ini.

Pertama, Hamka menyebut pemerintah harus mengembalikan distribusi LPG 3 Kg menjadi distribusi tertutup seperti tahun 2004.

“Nantinya hanya rumah tangga miskin [sesuai DTKS Kemensos], yang boleh dan bisa beli gas elpiji 3 Kg,” ujarnya.

Baca Juga  Kapolres Tanjab Barat Kirim Tim Vaksinator Bantu Vaksinasi di Kerinci

Selanjutnya, solusi kedua adalah pemerintah perlu menambah pasokan LPG 3 Kg tersebut. Namun, hal itu dilakukan jika pemerintah berani dan memiliki keuangan yang stabil.

Ketiga, Hamka menjabarkan bahwa pemerintah perlu membuat sebuah kebijakan berdasarkan hukum guna menghukum pihak yang menyalahgunakan atau mengoplos gas melon ini.

Keempat terkait masalah kelangkaan itu seharusnya regulator/pemerintah yang harus pro akrif untuk mengevaluasi kebijakannya.

“Sebab berbagai masalah itu bermula dari inkonsistensi kebijakan dari regulator. Sedangkan Pertamina sebagai operator hanya menjalankan penugasan saja,” ucap Ketua YLKI Tanjab Barat. (*)

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Pemkab Tanjab Timur Jalin Kerjasama dengan PT. WKS Terkait Penyediaan Cocofed dan Sekam

Ekonomi

Pemkab Tanjab Barat dan Bank Jambi bahas kantor cabang di Tebing Tinggi

Ekonomi

Sampah Menjadi Isu Dunia, Mapala Pamsaka Bagaikan Kantong Platik Kerumah Warga

Ekonomi

Harga Beras Normal dan Ketersediaan Stok Beras Mencukupi di Kab. Tanjab Barat

Ekonomi

Pencegahan Dan Pengawasan Kekayaan Intelektual

Ekonomi

Bersama Bulog Kuala Tungkal, Anwar Sadat Resmi Lepas Penyaluran Cadangan Beras untuk Bantuan Pangan 2023

Ekonomi

Optimalkan Pelayanan, Dihari Libur Bulog Kanca Kuala Tungkal Tetap Layani Masyarakat

Ekonomi

Ketua TP PKK Tanjab Barat Lakukan Kunjungan Panen P2L Kelompok Tani Husnul Khotimah
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!