Penulis : Heri Yansah Wijaya
Ketua Umum Aopgi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
LIPUTANTANJAB.COM – Provinsi Jambi, khususnya wilayah pesisir dan pedalaman seperti Tanjung Jabung Barat, memiliki kekayaan alam yang menjadi anugerah sekaligus tanggung jawab besar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kerusakan ekosistem akibat alih fungsi lahan, pencemaran sungai, hingga kebakaran hutan menjadi isu lingkungan yang mendesak.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, penggiat lingkungan dari berbagai komunitas terus bergerak. Mulai dari edukasi, gerakan tanam pohon, bersih-bersih pantai dan sungai, hingga kampanye digital untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Kami dari AOPGI (Asosiasi Olahraga Pendakian Gunung Indonesia) Tanjung Jabung Barat, juga aktif menjadikan pendakian dan aktivitas alam sebagai sarana membangun kesadaran ekologis generasi muda.
Namun, perjuangan penggiat lingkungan tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan keberpihakan nyata dari pemerintah daerah, terutama dalam bentuk kebijakan yang partisipatif dan program yang terintegrasi. Salah satu usulan konkrit adalah pembentukan Forum Kolaborasi “Jambi Hijau Bersama”, sebagai wadah sinergi antara komunitas, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.
Program seperti Adopsi Pohon, Sekolah dan Pesantren Hijau, hingga Sahabat Sungai Batanghari dapat menjadi langkah awal integrasi aksi komunitas dan kebijakan pemerintah. Terlebih lagi, potensi kawasan wisata berbasis konservasi di Jambi seperti hutan gambut, pegunungan Bukit Dua Belas, dan pesisir Kuala Tungkal bisa dioptimalkan menjadi edukasi ekowisata berkelanjutan.
Kolaborasi bukan sekadar formalitas. Ia harus diwujudkan dalam kebijakan anggaran, pelibatan komunitas dalam perencanaan, serta transparansi informasi melalui teknologi digital. Akses masyarakat terhadap data kualitas udara, pemetaan kebakaran, atau kegiatan restorasi harus menjadi bagian dari pendekatan inklusif pemerintah daerah.
Lingkungan hidup adalah fondasi masa depan. Jika kita gagal menjaganya hari ini, maka generasi mendatang akan menanggung akibatnya. Tapi jika kita bergandeng tangan- penggiat lingkungan, masyarakat, dan pemerintah-maka kita bisa memastikan bahwa Jambi tetap hijau, lestari, dan memberi kehidupan. (Red)