LIVE TV
Jelang Beberapa Hari Pasca Ungkap Kasus Narkotika, Kapolsek Tebing Tinggi Tangkap Lagi Pelaku Penyalahgunaan Narkotika, Kali Ini 3 Orang Berhasil Diamankan Kapolsek Tebing Tinggi Tindak Tegas Pelaku CURANMOR Bhakti Kesehatan Donor Darah Polres Tanjab Barat Dalam Rangka Sambut Hari Bhayangkara 79 Sambut HUT Polri, Polres Tanjab Barat Berikan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Korban Rumah Terbakar Desa Sungai Dualap Sambut Hari Bhayangkara Ke-79, Polsek Tebing Tinggi Lakukan Baksos Dimasjid Al-Muhajirin

Home / Ekonomi / Mapala

Rabu, 23 Maret 2022 - 12:43 WIB

Sampah Menjadi Isu Dunia, Mapala Pamsaka Bagaikan Kantong Platik Kerumah Warga

Liputantanjab.com – Sampah Menjadi Isu Dunia saat ini, Mapala Pamsaka Stai An-Nadwah Kuala Tungkal Bersama Asosiasi Peduli Sampah APP-RI Tanjab Barat Melakukan Pembagian Kantong Plastik Kewarung dan Rumah Warga, rabu (23/03).

Sampah sendiri masih menjadi permasalahan utama terkait pengelolaan lingkungan di Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020.

Artinya, satu penduduk menghasilkan sekitar 0,68 kilogram sampah perharinya. Penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3 persen, dan sampah pasar tradisional 16,4 persen.

Sedangkan sampah yang dihasilkan dari kawasan sebanyak 15,9 persen dan sampah yang berasal dari sumber lain sebesar 14,6 persen.

Baca Juga  Melalui BIN Daerah Jambi Lakukan Akselerasi Program Vaksinansi Covid-19 di Tanjab Barat

Mahasiswa dari Kampus Stai An-Nadwah Kuala Tungkal Husnul Baharudin Anggota Mapala Pamsaka menjelaskan dari data yang didapat kami melihat khususnya di Kuala Tungkal Sampah masih tersebar dibuang disembarang tempat, ucapnya.

“Dalam hal ini kami bersama Asosiasi Peduli Sampah melakukan hal kecil tapi yang berdampak besar, yaitu membagikan kantong plastik ke warung dan kerumah-rumah warga”, yang  nantinya untuk memudahkan masyarakat memisahkan sampah organik dan sampah non organik.

Dia memaparkan dari sampah yang didapat akan kembali diolah menjadi kerajinan yang ramah lingkungan, seperti membuat tas dari plastik, membuat bata dari limbah plastik, membuat pagar rumah dari limbah plastik, hingga beroptimis membuat rumah dari limbah plastik, imbuhnya.

Baca Juga  Bupati Tanjab Barat Terima Kunjungan Rektor UIN STS Jambi dan IAI An-Nadwah

Ketua Asosiasi Peduli Sampah APP-RI Tanjab Barat Muhammad Windi pun angkat bicara, masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah kepedulian masyarakat terhadap dampak dari limbah sampah itu sendiri, jangan sampai kita atau daerah kita menjadi bagian dari daerah penyumbang limbah sampah.

“Dari hal itu saya bersama tim takkan bosan memberi kesadaran kepada masyakat untuk peduli terhadap sampah, menyatukan sampah dikantong plastik dan memisahkan dari organik dan non organik merupakan langkah pertama yang besar”.

Ketua asosisi berharap semoga kawan-kawan tak pernah jenuh, dan masyarakat bersama pemerintah selalu mendukung kegiatan yang kami lalukan,tutupnya.

Penulis : Vanholand
Editor   : Safitri Arifin

Share :

Baca Juga

Mapala

Link Zoom, Peran Manusia dalam Menjaga Bumi dan kelestarian Ekosistem, Hari Jadi Mapala Pamsaka ke-8

Ekonomi

Optimalkan Pelayanan, Dihari Libur Bulog Kanca Kuala Tungkal Tetap Layani Masyarakat

Ekonomi

Wisata Cafe Alas Menjadi Potensi Besar Wisatawan Ke Desa Delima

Ekonomi

Petani Menjerit, Harga Pinang Tak Kunjung Naik

Ekonomi

Mengenal Sosok Wisjie Videografer dan Fotografer asal Kalimantan Selatan

Mapala

Anggota Muda Mapala Pamsaka Adakan Ekspedisi di Sungai Tantang Batang Asam

Mapala

Bibit Mangrove Bukan Hanya Sebuah Tanaman Tetapi Seperti Bayi yang Harus di Jaga, Kata Windi Relawan Mangrove. 

Ekonomi

Kesal,Masyarakat Terentang Gruduk Mapolsek, Gas Elpigi Hilang Dari Peredaran Ada Apa Ya?
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!