LIPUTANTANJAB.COM – Ratapan Petani Pinang tampaknya semakin mendalam, sebab harga Buah Pinang yang tak kunjung naik hingga saat ini khususnya di Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kuala Betara.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang petani pinang, Sudin (50) turut khawatir karena tidak ada kenaikan harga jual pinang per-kilogram nya, terhitung sejak pada bulan Juni tahun 2022, sampai dengan sekarang. Sabtu,27/08/22
“Harga pinang turun berkejut, dari yang harga Rp 9.000/kilonya terakhir pada bulan Mei. Tetapi sejak masuk bulan puasa sampai sekarang tidak ada kenaikan harga lagi, malah semakin turun harganya”, tuturnya.
Sudin menyebutkan, harga pinang sekarang hanya kisaran 4.500/kilogram, untuk proses yang cepat. Sementara jika pinang tersebut dijemur terdahulu, mencapai kisaran 6.000/kilogram.
“Kebanyakan disini, pinang nya dikupas langsung jual, harga kisaran 4.500/kilogram, tetapi ada juga beberapa petani yang sistemnya dibelah lalu dicungkil”, tuturnya.
Keresahan tersebut juga berdampak kepada buruh upah pinang Siah (35), menyebutkan bahwa sebelum harga pinang turun anjlok dibawah 5000/kilogramnya, buruh upah pengupas pinang mencapai 2000/kilonya.
“Kalau sekarang kami mengambil upah ngupas pinang, sekitar Rp, 1300 – 1600/kilogramnya, dulu waktu harga pinang masih sampai diatas Rp 10.000/kilogramnya, upah kami pengupas bisa mencapai Rp 2.000 perkilogramnya,” tuturnya.
Sementara itu, turut disampaikan oleh penampung pinang Kelurahan Betara Kiri Ridwan, mengatakan harga pinang setelah dikupas seharga Rp 4.500/kilogram. Sementara jika pinang pengelolaannya dengan cara dibelah dijemur lalu dicungkil, yang kering bisa kisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000/kilogram.
“Pinang yang masih basah cuman Rp 4.500/kilonya, tapi kalau pinang kelotok bisa sampai Rp 8.000/kilonya,” bebernya. (Wis)