LIVE TV
Kapolsek Tebing Tinggi Tindak Tegas Pelaku CURANMOR Bhakti Kesehatan Donor Darah Polres Tanjab Barat Dalam Rangka Sambut Hari Bhayangkara 79 Sambut HUT Polri, Polres Tanjab Barat Berikan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Korban Rumah Terbakar Desa Sungai Dualap Sambut Hari Bhayangkara Ke-79, Polsek Tebing Tinggi Lakukan Baksos Dimasjid Al-Muhajirin AKP Windy Trias Kumoro, SH, MH Pimpin Penangkapan Penyalahgunaan Narkoba Diwilayah Polsek Tungkal Ulu

Home / Tanjab Barat

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:55 WIB

Petaka Pedagang Pasar Tradisional 46 Akibat Aktivitas Batubara, Aktivis PH ‘Tolee: Pemerintah Harus Tanggung Jawab

LIPUTANTANJAB.COM – Pasar tradisional 46, berlokasi dipinggir jalan raya umum. Tepatnya dikecamatan Jambi Timur kota Jambi provinsi Jambi, atau disebut masyarakat. Jalan baru

Pasar tradisional 46, menyediakan. Sayur – sayur segar dan ikan sungai segar, Pasar tradisional 46. Sekaligus tempat wisata belanja, pengunjung pasar dari berbagai kalangan. Buka dari jam 4 sore (16.00.wib) sampai jam 6 sore (18.00.wib). Makanya sebut masyarakat pasar 46. Buka jam 4 tutup jam 6 sore

Para pedagang, merasa terganggu. Akibat debu batubara bergentayangan, sehingga. Lapak- lapak jualan para pedagang diingkapi debu-debu Batubara yang dibawak truk-truk angkutan batubara menujuh kepelabuhan kawasan talang duku dan kepelabuhan desa niaso di kabupaten Muaro Jambi

Salah satu, pedagang pasar tradisional 46. Berinisial BH (47 tahun), mengatakan. Semenjak angkutan truk-truk Batubara melewati jalan ini, kami para pedagang. Sangat menderita, akibat debu batubara. Setiap mau jualan, terlebih dahulu, membersihkan. Lapak-lapak jualan, karna diingkapi debu batubara. Ampun rasanya, carik air pembersih untuk menyiram lapak. Ambil airnya, sangat jauh. Ini namanay, Azab. Kata BH kepada media ini, dengan nada emosi. Senen sore (31-01-2025)

Baca Juga  Wabup Tanjab Barat Tinjau Lokasi Kebakaran di Kelurahan Sungai Nibung

RM (54 tahun). Pedagang pasar tradisional 46, juga. Mengatakan tentang debu batubara. Saya jualan disini, Uda 18 tahun lamanya. Untuk mencarik rejeki untuk kebutuhan rumah tangga saya. Namun, beberapa tahun ini. Kami menambah pekerjaan dipasar ini, karna setiap mau jualan. Bersihkan dulu lapak jualan, akibat debu batubara. Ditambah BH, belum lagi nantik. Akibat batubara, jadi penyakit. Dan, jika ini dibiarkan pemerintah. Saya aneh, semacam tidak ada pemerintah. Kemana tanggung jawab pemerintah kepada rakyatnya. Ungkap, BH dengan nada bertanya?

Baca Juga  Dengan Segala Keterbatasan, MAPALA PAMSAKA Persembahkan Dua Medali di Pomda Jambi 2025

Ditempat terpisah, Ryono alias Tolee aktivis Perkumpulan Hijau (PH) Jambi, Mengomentari, soal Keluhan para pedagang tradisional 46 pemerintah provinsi jambi maupun pemerintah kota Jambi harus pikirkan dan tanggung jawab kepada para pedagang dan Warganya, karna para pedagang disana berjualan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, karna aktivitas batubara usaha mereka terganggu. Batubara diberikan izin dengan dalih ekonomi, tapi jangan juga karna aktivitas industri batubara ini malah menganggu ekonomi masyarakat, coba lihat itu, turun kelapangan cek bagaimana sengsaranya mereka (pedagang), Kata Ryono, dengan mengharap, kepada pemerintah. Selasa (01-02-2025), disekretariat Perkumpulan Hijau (PH) Jambi.(**)

Share :

Baca Juga

Tanjab Barat

Wakil Bupati Tanjab Barat Ikuti Senam Bersama Haornas ke-40 dan HUT TNI ke-78

Tanjab Barat

Bupati Anwar Sadat Safari Jum’at Berkah di Masjid Nurul Huda Desa Mekar Tanjung

Tanjab Barat

Bupati Anwar Sadat Hadiri Pameran Satu Hari Bersama Jambi di Anjungan Mall Sarinah

Tanjab Barat

Haul Ke 11 Syekh Muhammad Ali Bin Syekh Abdul Wahab di Ponpes Al Baqiatush Shalihat Kuala Tungkal

Tanjab Barat

Rayakan Hut Tanjab Barat, Bupati Anwar Sadat Selenggarakan Lomba Memancing

Tanjab Barat

Ini Alasannya Lapas Kelas II B Kuala Tungkal Tidak Beri Remisi di Imlek Tahun 2022

Tanjab Barat

Wabup Tanjab Barat Hadiri Pelantikan PWI dan IKWI di Balai Pertemuan Kantor Bupati

Tanjab Barat

Bupati Tanjab Barat Minta OPD Tingkatkan Pengelolaan Administrasi, Dalam Rapat Penguatan RPJMD
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!