LIVE TV
Selama Bulan Agustus 2025 Polsek Tebing Tinggi Ungkap Kasus Pencurian Sawit, 6 Orang Pelaku Berhasil Diamankan Jelang Beberapa Hari Pasca Ungkap Kasus Narkotika, Kapolsek Tebing Tinggi Tangkap Lagi Pelaku Penyalahgunaan Narkotika, Kali Ini 3 Orang Berhasil Diamankan Kapolsek Tebing Tinggi Tindak Tegas Pelaku CURANMOR Bhakti Kesehatan Donor Darah Polres Tanjab Barat Dalam Rangka Sambut Hari Bhayangkara 79 Sambut HUT Polri, Polres Tanjab Barat Berikan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Korban Rumah Terbakar Desa Sungai Dualap

Home / Lingkungan

Kamis, 15 Mei 2025 - 17:33 WIB

Opini : Kolaborasi Penggiat Lingkungan dan Pemerintah Kunci Masa Depan Hijau Jambi

Ketua Umum Aopgi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Ketua Umum Aopgi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Penulis : Heri Yansah Wijaya

Ketua Umum Aopgi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

LIPUTANTANJAB.COM – Provinsi Jambi, khususnya wilayah pesisir dan pedalaman seperti Tanjung Jabung Barat, memiliki kekayaan alam yang menjadi anugerah sekaligus tanggung jawab besar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kerusakan ekosistem akibat alih fungsi lahan, pencemaran sungai, hingga kebakaran hutan menjadi isu lingkungan yang mendesak.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, penggiat lingkungan dari berbagai komunitas terus bergerak. Mulai dari edukasi, gerakan tanam pohon, bersih-bersih pantai dan sungai, hingga kampanye digital untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Kami dari AOPGI (Asosiasi Olahraga Pendakian Gunung Indonesia) Tanjung Jabung Barat, juga aktif menjadikan pendakian dan aktivitas alam sebagai sarana membangun kesadaran ekologis generasi muda.

Baca Juga  Kelemahan Klaim PT SAS Soal Keamanan Intake PDAM

Namun, perjuangan penggiat lingkungan tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan keberpihakan nyata dari pemerintah daerah, terutama dalam bentuk kebijakan yang partisipatif dan program yang terintegrasi. Salah satu usulan konkrit adalah pembentukan Forum Kolaborasi “Jambi Hijau Bersama”, sebagai wadah sinergi antara komunitas, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.

Program seperti Adopsi Pohon, Sekolah dan Pesantren Hijau, hingga Sahabat Sungai Batanghari dapat menjadi langkah awal integrasi aksi komunitas dan kebijakan pemerintah. Terlebih lagi, potensi kawasan wisata berbasis konservasi di Jambi seperti hutan gambut, pegunungan Bukit Dua Belas, dan pesisir Kuala Tungkal bisa dioptimalkan menjadi edukasi ekowisata berkelanjutan.

Baca Juga  Aksi Hijau Mapala Pamsaka: Pembibitan Mangrove Demi Masa Depan Lingkungan

Kolaborasi bukan sekadar formalitas. Ia harus diwujudkan dalam kebijakan anggaran, pelibatan komunitas dalam perencanaan, serta transparansi informasi melalui teknologi digital. Akses masyarakat terhadap data kualitas udara, pemetaan kebakaran, atau kegiatan restorasi harus menjadi bagian dari pendekatan inklusif pemerintah daerah.

Lingkungan hidup adalah fondasi masa depan. Jika kita gagal menjaganya hari ini, maka generasi mendatang akan menanggung akibatnya. Tapi jika kita bergandeng tangan- penggiat lingkungan, masyarakat, dan pemerintah-maka kita bisa memastikan bahwa Jambi tetap hijau, lestari, dan memberi kehidupan. (Red)

Share :

Baca Juga

Mapala

Dengan Segala Keterbatasan, MAPALA PAMSAKA Persembahkan Dua Medali di Pomda Jambi 2025

Mapala

Menjejak Alam, Merawat Bumi : Ekspedisi Anggota Muda MAPALA PAMSAKA IAI An-Nadwah Kuala Tungkal Angkatan XII Dimulai!! 

Lingkungan

GAB Peduli : IUP OP PT. KIM Bayak Pelanggaran, Inspektur Tambang Jambi Diam? APH Harus Bertindak!

Lingkungan

Ekonom ini Duga Kasus Batubara Bengkulu Bisa Terjadi Jambi, Minta Kejagung Beri Atensi Khusus

Lingkungan

“Dugaan Pelanggaran Aktivitas Tambang PT KIM, GAB Peduli: Kami Akan Dorong IT Untuk Evaluasi”

Lingkungan

Mapala Pamsaka, Sutha, dan Kalpaltriks Latihan Water Rescue Bersama FAJI Tanjab Barat

Lingkungan

Kelemahan Klaim PT SAS Soal Keamanan Intake PDAM

Lingkungan

Peringati Hari Konservasi dan Hari Sungai, FAJI Tanjab Barat Soroti Krisis Ekosistem Perairan
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!