Liputantanjab.com – Menggali potensi Kabupaten Tanjab Barat ternyata tidak ada habisnya untuk ditelusuri, terdapat seorang Pengrajin Kain Songket Legendaris khas Tanjab Barat bernama Nurdifah seorang Lansia berumur 72 tahun tinggal di Dusun Harapan Jaya Desa Mandala Jaya Kecamatan Betara yang membuat Kain Songket motif baru yaitu Udang Ketak dan Balai Adat. (3/6)
Sebelumnya pada tahun 2014 Karyanya berupa Songket Buah Pidade dan Songket Buah Lakum dipatenkan oleh Kemenkumham RI sesuai dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
“Saat ini omset penjualan sangat menurun sekali di masa Pandemi Covid-19, diharapkan Pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih baik untuk penjualan dan mempertahankan motif ber ikon Tanjab Barat dan semoga kedepannya motif baru Udang Ketak dan Balai Adat ini juga bisa dipatenkan agar tidak di klaim oleh pihak lain” terang bu Nurfidah
Songket adalah jenis kain tenun tradisional Indonesia, songket di tenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak, Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang, kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa melayu dan bahasa Indonesia yang berarti “mengait” atau “mencungkil”. Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini, misalnya motif Buah Lakum dan Buah Pidade yang merupakan motif khas Tanjung Jabung Barat dan motif tersebut telah memiliki Hak Paten HKI (Hak kekayaan intelektual) oleh Nek Nurfidah. (Asri)