LIPUTANTANJAB.COM – Aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Alun Alun Kota Kuala Tungkal depan Kantor Bupati Kabupaten Tanjab Barat ricuh, Selasa (31/10/23)
Aksi demontrasi yang awalnya berjalan damai ini, namun tiba-tiba berujung ricuh.
Ratusan massa yang tak terima dengan hasil pemilihan inipun mulai anarkis dan berusaha melawan petugas gabungan.
Melihat massa yang mulai anarkis, petugas pun kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk memperingatkan massa agar tidak bertindak anarkis.
Namun peringatan itupun tidak digubris. Massa demonstran terus merangsek dan berusaha menerobos barikade petugas.
Massa pun semakin beringas dan mulai mendorong, menyerang petugas dan melempari petugas menggunakan batu, botol air mineral, serta melakukan pembakaran ban.
Melihat situasi mulai tak terkendali karena massa yang anarkis, petugas kemudian mengerahkan satu unit kendaraan water canon ke lokasi.
Selain watter canon, petugas juga melepaskan tembakan flash ball atau tembakan gas air mata.
Tembakan gas air mata dan tembakan air dari mobil water canon membuat massa demonstran kocar-kacir berlarian
Petugas pun akhirnya berhasil memukul mundur para demonstran dan berhasil mengamankan belasan orang yang diduga provokator.
Melihat situasi itu, ratusan massa lainnya pun akhirnya memillih mundur dan situasi di lokasi perlahan-lahan mulai kembali kondusif.
Demikian Simulasi Pengamanan Kota (Simpakota) yang digelar Polres Tanjab Barat Jabung sebagai upaya pemantapan personil dalam menghadapi situasi terburuk pada pelaksanaan pengamanan pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Padli, SH, S.IK, MH menyampaikan latihan Sispamkota ini diikuti oleh ratusan personil gabungan.
“Sedikitnya ada ratusan personel Polres Tanjab Barat yang terlibat aksi simulasi ini. Selain anggota Polisi, simulasi ini juga melibatkan anggota Brimob, Kodim 0419/Tanjab dan Satpol PP Tanjab Barat,“ ujar AKBP Padli
Aksi demo ini bukanlah demo yang sebenarnya, namun merupakan sebuah simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pemilu Tahun 2024.
“Skenario atau simulasi ini memang dibuat seperti keadaan yang sebenarnya. Harapannya, jika sampai terjadi kericuhan, personil di lapangan nantinya sudah memahami apa yang harus dilakukan,” sambung AKBP Padli
Lebih lanjut AKBP Padli mengatakan, sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia bahwa tugas Polri adalah sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Dimana Polri sebagai unsur pengamanan yang dikedepankan dibantu Instansi terkait lainnya harus sedini mungkin menyiapkan personil, logistik dan sarana prasarana yang ada guna mendukung kegiatan pengamanan Pemilu 2024, baik Pemilihan Legislatif, Pemilihan Kepala Daerah maupun Pemilihan Presiden khususnya untuk di wilayah Kabupaten Tanjab Barat.
Sehingga diharapkan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pengamanan mampu berbuat yang terbaik, profesional dan mengerti akan tugas dan tanggung jawab nantinya.
“Untuk mengantisipasi tantangan tugas tersebut maka Polres Tanjab Barat menggelar latihan simulasi ini,“ ungkap AKBP Padli.
AKBP Padli berharap dengan simulasi ini, personil di lapangan lebih siap menghadapi segala situasi terburuk dalam pengamanan pemilu 2024 mendatang.
“Harapannya, jika sampai terjadi kericuhan, personil di lapangan nantinya sudah memahami apa yang harus dilakukan
Ia juga mengharapkan upaya pencegahan terus dilakukan dengan koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan pemilu 2024 mendatang dapat berjalan aman dan kondusif. (**)