LIVE TV
2 Mucikari Via Michat di Tungkal Ditangkap Polisi HaraPAN Nova DPRD Tanjab Barat Pada MTQ Tingkat Kecamatan Tebing Tinggi IPDA Widiharto Terima Penghargaan Luar Biasa Dari Kapolres Tanjab Barat Sebagai Bentuk Fungsi Pengawasan, Nova DPRD Fraksi-PAN Tinjau Jalan Desa Purwodadi dan Dataran Kempas  Alharis Resmikan Rumah Kebangsaan Siginjai

Home / Nasional

Sabtu, 6 November 2021 - 19:39 WIB

Perubahan Iklim Jadi Ancaman Lebih Seram dari Pandemi Covid-19

Liputantanjab.com – Perubahan iklim jadi ancaman yang disebut lebih seram dari pandemi Covid-19. Kabarnya juga bisa membuat Asia bisa terendam karena ada kenaikan air laut.

Ini terlihat dalam laporan Environmental Research Letters yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Menurut para peneliti air laut akan naik dalam waktu berabad-abad mendatang. Kota-kota akan terendam air laut nantinya, dikutip dari AFP, Jumat (5/11/2021).

“Sekitar lima persen dari populasi dunia saat ini tinggal di daratan di bawah permukaan laut, di mana tingkat air pasang diperkirakan akan meningkat karena karbon dioksida yang telah ditambahkan ke atmosfer oleh aktivitas manusia,” kata penulis utama laporan yang juga merupakan CEO dan kepala ilmuwan dari Climate Central, Ben Strauss.

Baca Juga  Masjid Terapung Kendari Menjadi Puncak Perayaan Hari Pers Nasional

Salah satu wilayah yang akan mendapat dampak buruknya adalah Asia. Benua itu menyumbang sembilan dari 10 kota besar dengan risiko tinggi.

Sejumlah wilayah di Asia masuk dalam risiko terbesar. Misalnya rumah untuk setengah populasi Bangladesh dan Vietnam ada di bawah garis pasang tinggi dalam jangka panjang, bahkan untuk dunia. Ada juga wilayah China, India dan juga Indonesia yang menghadapi ancaman serupa.

Ancaman kenaikan permukaan laut dan risiko pada wilayah tersebut terjadi hingga akhir abad ini. Tercatat kenaikan air laut berkisar setengah meter hingga dua kali lipat. Namun itu bergantung pada seberapa cepat berkurangnya polusi karbon.

Baca Juga  Polres Tanjab Barat Siapkan Tempat Isolasi Mandiri bagi Anggota Polri

Air laut juga tetap akan naik setelah tahun 2100. Sebab akan diisi oleh lapisan es yang mencair, panas yang terperangkap di laut, hingga dinamika air memanas. Ini bahkan terjadi saat penurunan emisi gas rumah kaca diturunkan.

Menurut Strauss, konsentrasi karbon dioksida (CO2) sekarang 50% lebih tinggi dari tahun 1800. Sementara suhu rata-rata permukaan Bumi juga terus meningkat 1,1 derajat celcius.

Strauss mengatakan, dengan fakta ini air laut bisa naik hingga dua meter. Namun memang belum diketahui kenaikan itu membutuhkan waktu berapa lama untuk bisa terjadi.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul ‘Ada Ancaman Lebih Seram dari Covid, Asia Bisa Terendam Laut!.(*)

Share :

Baca Juga

Nasional

Dalam Rangka Hut RI 240 WBP Lapas Kelas II Kuala Tungkal Terima Remisi

Nasional

Ketua PJS Jambi Wahyu Jati, Serahkan SK Kepengurusan DPC Batanghari, 

Nasional

Dua Kecamatan di Lumajang Gelap Gulita Akibat Erupsi Gunung Semeru

Nasional

Waktu Dan Wilayah yang Dapat Melihat Gerhana Bulan 19 November 2021

Nasional

Fasilitasi UKW Gratis, Dewan Pers Harapkan Wartawan Kompeten, Jambi Paten!

Nasional

Buruh Tolak Batas Usia Pencairan JHT

Nasional

Sekjen PWI Jambi, Hery FR : Selamat Jalan Dik Arman

Nasional

Kasus Kematian Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Ditempatkan di Mako Brimob Selama 30 Hari
error: Maaf Jangan Biasakan Copas Berita !!