Liputantanjab.com – Seorang pria yang diketahui bernama Zulkarnaen (26) warga RT 03/06 kelurahan Nipah Panjang ll Kecamatan nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur (TanjabTim) Provinsi Jambi ditemukan tewas tergantung di pohon pinang. Rabu dini hari (12/1/2022) sekira pukul 02.30 WIB.
Tepatnya korban tewas gantung diri di parit 6 RT 01/06 kelurahan Nipah Panjang ll disamping rumah sang istri, hasil dugaan sementara, pria atas nama Zulkarnaen tewas akibat bunuh diri.
Menurut orang tua korban Sopian (60), kematian anaknya (Zulkarnaen) penuh dengan kejanggalan. Sebab, pada saat ditemukan, posisi kaki korban dengan kondisi menyentuh tanah dan leher terikat jaket yang dikenakan oleh korban.
“Saya kurang yakin kalau anak aku mati dengan cara gantung diri.” kalau memang korban mati gantung diri seharusnya kakinya menggantung, tapi ini tidak, kaki korban dalam keadaan menyentuh tanah, kalau memang gantung diri seharusnya kaki korban dalam keadaan tergantung dan tidak menyentuh tanah, tapi ini tidak.” Kata orang tua korban saat dikonfirmasi.
Dikatakannya pula, saya tidak menuduh pihak manapun, saya menduga korban tersebut dibunuh terlebih dahulu dengan cara diberi racun kemudian korban digantung di pohon pinang yang berada disamping rumah istri korban.
“Saya berharap kepada pihak penegak hukum bisa menyelesaikan masalah ini hingga tuntas dan seadil adilnya.” Harapnya.
Sementara kapolsek Nipah Panjang IPTU Reza Fahlevy saat dikonfirmasi mengatakan, pada Rabu dini hari sekira pukul 02.15 wib, pihaknya menerima laporan dari seorang wanita (istri korban.red) dengan identitas korban bernama Zulkarnaen ( isul) bin Sopian usia 26 tahun, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kemudian dibawak kep Puskesmas dan di identifikasi oleh dokter dan untuk hasil sementara diduga korban murni bunuh diri., ” Kata kapolsek.
Selanjutnya menurut kata polsek, keterangan yang dihimpun dari Sartika (istri korban.red). Korban atas nama Zulkarnaen tersebut, pada hari selasa sekira pukul 19.00 WIB, Korban bertandang kerumah Sartika dengan tujuan menanyakan keadaan anaknya. Namun, dibalas dengan istri korban (Sartika).
“Ngapainlah abang tengok-tengok anak, lebih baik abang pulang saja.” Selanjutnya, mungkin tanpa banyak bicara langsung melakukan kejadian tersebut,” jelas kapolsek.
Dikonfirmasi lebih lanjut, Apabila ada dugaan lain oleh pihak keluarga korban atau ada keganjilan atas kematian korban dan pihak korban tidak menerimana hasil otopsi, pihak Polsek berpedoman pada hasil identifikasi dan barang bukti berupa jaket yang dikenakan korban dan juga diperkuat oleh dugaan dokter. Apabila pihak keluarga belum puas dari hasil yang diperoleh, ada satu langkah lagi yaitu dilakukan otopsi.
“Kalau pihak keluarga belum terima, ada satu langkah lagi kita akan lakukan otopsi dengan memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki apakah ada luka lebam, dan apakah dibagian dalam ada hal-hal diracuni atau ada faktor lain, pihaknya akan menanyakan kepada pihak korban, apabila merasa kurang puas akan kita lakukan otopsi.” Pungkasnya. (*)