Liputantanjab.com – Masyarakat Indonesia hingga hari ini terus mengenakan batik sebagai busana kasual dan formal. Selain indah dalam pandangan, batik juga memberikan nuansa ketentraman bagi pandangan mata. Sabtu (04/12/21)
Di wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat sendiri, para pengrajin batik sangat kreatif sehingga mampu mencipatakan corak batik yang berbeda-beda.
Ada motif kerang, motif udang getak, pohon seredang dan lain sebagainya sebagai ciri khas desa masing-masing.
Sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta penembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah di tetapkan sebagai Warisan Kemausiaan Untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
Sehingga, batik dianggap sebagai ikon budaya penting di Indonesia “Hari Batik Nasional” yang di rayakan setiap tahun pada tanggal 2 Oktober.
Selaku ketua DEKRANASDA Tanjab Barat, Ummy Hj. Fadhilah Sadat tidak ingin tinggal diam. Dalam setiap kegiatan ia selalu memperomosikan batik-batik yang ada di wilayahnya dan bahkan jika melakukan kegiatan di suatu tempat terdapat pengrajin batik ia langsung mengunjunginya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu mencintai produk sendiri khususnya Batik Khas Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Sebagai salah satu contoh Ummy Hj. Fadhilah Sadat berkunjung ke daerah Seredang Jaya untuk mengunjungi salah satu pengrajin batik ciri khas Tanjab Barat.
Sambil memegang batik, perempuan yang kerap di sapa Ummy itu pun mempromosikan batik yang sudah di buat oleh salah satu pengrajin batik yang ada di wilayah Seredang Jaya.
“Dengan memakainya, semoga kita dapat memberikan motivasi kepada para pengrajin untuk terus dapat berkarya dan berkreasi dalam menuangkan bakat-bakatnya. Untuk menambahkan lapangan pekerjaan serta inkam keluarga”. Tutur Hj. Fadhilah Sadat
“Kepada pencinta batik khas Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ayo mari bersama-sama kita cintai dan segera miliki batik bermotifkan Pohon Seredang Jaya ini”. Tutupnya (Red)