Liputantanjab.com – Sejumlah permasalahan mencuat saat Rapat Koordinasi (Rakor) Cabang Olah Raga dengan KONI, Disparpora serta Diknas Kabupaten Tanjab Barat, Rabu pagi (25/05). Pada Rakor yang digelar di ruang pertemuan Kantor Bupati Tanjab Barat tersebut, rata-rata Cabor mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana penunjang latihan.
Mirisnya lagi, sejumlah cabang olahraga yang kerap mengharumkan nama Tanjabbar diajang provinsi bahkan tingkat nasional tak memiliki tempat latihan yang memadai. Seperti yang diungkapkan Perwakilan Cabor angkat berat. “Saat ini belum ada tempat latihan, saat ini masih menumpang di rumah ketua kami. Padahal atlet kami banyak yang potensial. Bahkan pada PON Papua kemarin, atlet kami atas nama Latif Manna berhasil meraih medali perak,”ungkapnya.
Senada dengannya, cabor angkat besi juga mengaku tidak memiliki tempat latihan yang memadai. “Sejak pemecahan PABBBSI (persatuan olahraga angkat berat, angkat besi dan bina raga seluruh indonesia) menjadi tiga cabor, angkat besi otomatis belum memiliki tempat latihan,”ujar Syamsul Jauhari, perwakilan cabor angkat besi. Padahal, lanjutnya, atlet kita juga meraih prestasi atas nama Jihan Safitri medali perunggu di PON Papua.
Begitu juga dengan olahraga beladiri yang nota bene cabor potensi medali bagi Tanjab Barat. Diantaranya Karate, dimana dua perguruan saat ini latihan menumpang di SMPN 1 dan SDN 18 kualatungkal. Begitu juga dengan Taekwondo yang latihan di Alun-alun.
“Disisi lain cabor Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Tanjab Barat berharap KONI dapat menerima FAJI menjadi anggota dan mendukung prasarana untuk menunjang keperluan atlet. Tanjab Barat memiliki potensi pariwisata yang besar, khususnya di bidang arus deras”, tutup anggota faji
Begitu juga dengan cabor balap sepeda yang mengeluhkan hal yang sama.
Ketua KONI Tanjab Barat Syarifudin SE, mengatakan akan berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Saat ini pihak nya sudah menginventarisir sejumlah tempat dan sarana olahraga yang kita miliki, jika dimungkinkan satu tempat akan dugunakan untuk dua atau tiga cabor, selama tidak mengganggu aktifitas cabor pemilik tempat tersebut. Diantara nya Hall Basket, Gor Bulu Tangkis Patunas, Hall Disparpora, Balai Adat dan Gor Pembengis yang Insya Allah bisa digunakan akhir tahun ini. “Nanti akan kita lihat cabor mana yang bisa menggunakan nya , terutama cabor beladiri. Ini butuh dukungan semua pihak terutama pemerintah daerah. Mudah-mudahan dengan Pak Kadis Parpora yang baru ini koordinasi dan komunikasi berjalan lancar dan baik, sehingga apa yang kita inginkan tercapai,”tandasnya.
Kadisparpora Tanjab Barat Hermansyah SStp, mengaku juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah tersebut. “Memang sarana dan prasara menjadi faktor utama dalam olahraga kita. Saya melihat sendiri, kita hanya mengirimkan dua atlet pencak silat saat Popda (pekan olahraga pelajar daerah) kemarin, kedua nya berhasil meraih medali, satu emas satu lagi perunggu. Nah ini latihan nya entah dimana,”ungkap mantan Kabag Pem Setda Tanjab Barat yang baru dilantik pekan kemarin ini.
Dia menyebutkan untuk untuk sarana olahraga memang memerlukan dukungan semua pihak termasuk politik dan pemerintah daerah, karena ini menyangkut anggaran. “Pelan-pelan akan kita usahakan, karena kita juga punya mimpi suatu saat menjadi tuan rumah Porprov,”tandasnya.
Rakor juga dihadiri Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan juga diisi sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan.(wiski)